“Kenaikan harga bahan pokok pertanian, seperti biji-bijian, telah memukul negara-negara berkembang hingga ke titik paling sulit, di mana roti dan tepung merupakan sarana yang diperlukan untuk bertahan hidup bagi sebagian besar penduduk,” ujarnya.
Selain itu, Putin juga mengecam 'histeria' seputar biji-bijian yang telah terperangkap di pelabuhan Ukraina sejak dimulainya tindakan militer Rusia pada Februari 2022.
Menurutnya, Rusia berperan sebagai aktor yang bertanggung jawab di pasar makanan global dan siap untuk memenuhi semua kewajiban kontraknya.
Baca Juga: Bantah Tuduhan Barat, Rusia Sebut Kelanjutan Ekspor Gandum Jadi Tanggung Jawab Ukraina
Jutaan ton gandum dan biji-bijian lainnya saat ini tertahan di pelabuhan Ukraina, baik yang diblokade atau diduduki oleh pasukan Rusia. Kapal-kapal juga harus menghadapi bahaya ranjau yang diletakkan di Laut Hitam.
Sudah 4 bulan lamanya Rusia mengirim puluhan ribu tentara melintasi perbatasan sejak 24 Februari 2022 hingga memicu konflik yang telah menewaskan banyak pasukan dan warga sipil.
Menanggapi hal tersebut, Amerika Serikat dan Belgia telah memberikan Rusia dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Berbagai sanksi negara-negara Barat telah mendorong Putin untuk mencari pasar baru dan memperkuat hubungan dengan negara-negara di Afrika dan Asia.***
Artikel Rekomendasi