Network
PORTAL MINAHASA – Pengamat politik, Rocky Gerung mempertanyakan pernyataan yang diberikan Detasemen Khusus (Densus) 88 terkait Negara Islam Indonesia (NII) yang akan menjatuhkan Jokowi menggunakan golok.
Rocky menilai pernyataan itu merupakan ide yang dikeluarkan Istana Negara yang mengindikasikan adanya penyebaran hoaks terkait klaim Densus 88 tersebut.
"Indonesia bisa bangkrut atau Jokowi bisa jatuh bukan karena aktivis-aktivis atau teroris-teroris yang mereka sebut NII. Namun, Indonesia bisa jatuh, Presiden bisa jatuh karena harga minyak tidak bisa lagi dikendalikan," kata Rocky Gerung dikutip dari Pikiran-Rakyat.com di kanal YouTube miliknya.
Baca Juga: Harry Maguire Dapat Ancaman Bom Selang 2 Hari Manchester United Dibantai Liverpool
Menurut Rocky Gerung, masyarakat tidak takut dengan keberadaan NII karena predikat teroris ada pada masa lalu dan saat ini sudah disepakati untuk tidak berorientasi ke julukan tersebut.
"Orang enggak pernah merasa takut dengan apa yang disebut NII. Itu masa lalu yang sudah disepakati untuk tidak lagi berorientasi ke situ dan faktanya partai-partai politik yang berbasis Islam juga menambahkan elektabilitasnya tidak pernah melampaui 50 persen, sehingga tidak ada sebetulnya basis sosial untuk berpikir tentang NII," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai, klaim yang diberikan Densus 88 merupakan ide dari Istana Negara.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Setop Hubungan Kerja dengan Wilmar Usai Tersangkut Kasus Mafia Minyak Goreng
"Ini juga hoaks yang diedarkan oleh istana, saya menganggapnya begitu, terlalu dilebih-lebihkan. Apalagi kalau dipamerkan dengan fraksi NII yang ada di Jabar, yang biasanya ada di sekitar Gunung Cianjur yang saya naik dan aman-aman saja," ucap Rocky Gerung.
Artikel Rekomendasi