Pengkhianatan Alimin, Penyebab Bubar dan Gagalnya Pemberontakan PKI 1926

- 11 September 2022, 05:02 WIB
Foto sejumlah tokoh PKI dengan nama dan lambang partai
Foto sejumlah tokoh PKI dengan nama dan lambang partai /Istimewa/

PORTAL MINAHASA - Sepanjang sejarah partai komunis Indonesia (PKI) berdiri, telah tiga kali mereka melakukan pemberontakan. Pertama pada tahun 1926, kemudian 1948, dan terakhir 1965.

Pemberontakan PKI di tahun 1965 lebih dikenal dengan nama tragedi G 30 S PKI karena dalam kejadian tersebut, tujuh jenderal besar negeri tewas mengenaskan, di samping sejumlah korban lain.

Baca Juga: Simpang Siur Bukti Tentang Dalang di Balik G 30 S PKI

Pemberontakan PKI tahun 1965 dikepalai oleh DN Aidit, pimpinan partai saat itu.

Sedangkan pemberontakan tahun 1948 digerakkan oleh Musso--yang mengangkat dirinya sendiri sebagai Presiden Republik Soviet Indonesia--dan Amir Sjarifuddin, Perdana Menteri negara prematur tersebut.

Sesungguhnya, pada tahun 1926, Musso bersama sejumlah tokoh PKI lain, termasuk Alimin, telah pernah mencoba melakukan pemberontakan serupa. Pemberontakan kali itu ditujukan kepada pemerintah Belanda sebagai penjajah Indonesia.

Baca Juga: Modal Hp Doang, Aplikasi Penghasil Uang Per Hari Bisa Sampai Ratusan Ribu, Tarik Saldo Ke Rekening

Rencana pemberontakan PKI di tahun 1926 itu merupakan keputusan Pertemuan Prambanan yang dibuat pada 25 Desember 1925 dan dihadiri oleh 11 orang tokoh PKI, antara lain Musso, Alimin, Ali Archam, Sardjono, Winanta, Budisutjitro, dan Sutan Said Ali.

Alimin dikirim ke Singapura untuk menyampaikan kabar rencana tersebut kepada Tan Malaka.

Halaman:

Editor: Abhiseva Harjo Nugraha

Sumber: sejarahlengkap.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x