PORTAL MINAHASA - Nama DN Aidit menggema menyeramkan sampai puluhan tahun akibat perbuatannya merencanakan pembunuhan 7 Pahlawan Revolusi pada G30S PKI 1965.
Sepak terjang DN Aidit sempat membesarkan Partai Komunis Indonesia karena berhasil meyakinkan banyak pihak berkat strategi-strategi sosialnya yang menyasar kaum bawah.
Salah satu wadah yang DN Aidit gunakan untuk merebut hati rakyat Indonesia adalah melalui pendirian Lembaga Budaya Rakyat alias Lekra.
Baca Juga: Napak Tilas Pemberontakan G30S PKI di Rumah Salah Satu Jenderal yang Terbunuh
Lewat Lekra, DN Aidit menghimpun seniman-seniman terbaik di masa itu. Bersama, mereka kerap menghadirkan hiburan kesenian bagi rakyat baru lima tahun lepas dari penjajahan.
Selain merilis Mukadimah Lekra yang menyatakan bahwa seni haruslah digunakan sebagai perjuangan ideologi, DN Aidit pun mencontohkan langsung bentuk karya seni yang dia ingin diidentifikasi sebagai karya seni Lekra.
Baca Juga: Ini yang Anggota Gerwani Alami Sejak Menjadi Korban Fitnah G30S PKI
DN Aidit menulis puisi.
Judul-judul puisi DN Aidit antara lain: Hanya Inilah Jalannya, Kidung Dobrak Salahurus, Yang Mati Hidup Kembali, Untukmu Pahlawan Tani, dan Tugas Partai.
Artikel Rekomendasi