Baca Juga: Jokowi Disebut Telah Beri Sinyal Dukung Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024
Israel menggencarkan serangannya di daerah Jenin sejak akhir Maret menyusul sederet serangan mematikan di kota tersebut, yang beberapa di antaranya dilakukan oleh warga Palestina dari Jenin, yang dianggapnya sebagai benteng milisi.
Otoritas Palestina (PA) kerap mengecam penyerbuan Israel di kota-kota dan desa Palestina.
Operasi Israel sering kali memicu bentrokan. Sedikitnya 46 warga Palestina, sekitar 11 dari mereka yang berada di Jenin, tewas di tangan pasukan Israel atau warga sipil bersenjata sejak awal tahun. Para korban mencakup anggota bersenjata kelompok milisi, penyerang tunggal dan warga yang sedang melintas.
Pada 11 Mei, wartawati Palestina-Amerika yang bekerja di stasiun TV Al Jazeera yang berbasis di Qatar, Shireen Abu Akleh, ditembak mati di Jenin selama penggerebekan Israel, dalam satu peristiwa yang menyita perhatian dunia.
Seorang tentara Israel tewas dalam bentrokan di lokasi yang sama dua hari kemudian.
Baca Juga: Kibarkan Bendera LGBT, Kedutaan Besar Inggris di Indonesia: Kami Ingin Dunia Bebas Dari Diskriminasi
Palestina menuding Israel telah membunuh Shireen Abu Akleh dan menyerukan respons internasional.
Israel membantah menargetkan jurnalis veteran itu. Israel mengatakan bahwa Abu Akleh mungkin tidak sengaja tertembak oleh tentara atau pria bersenjata Palestina saat terjadi baku tembak.***
Artikel Rekomendasi