Israel Makin Semena-mena, Pemerintah Indonesia Diminta Lebih Aktif Dorong Perlindungan Palestina

- 31 Mei 2022, 19:44 WIB
Polisi Israel saat memasuki Masjid Al Aqsa dan melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.
Polisi Israel saat memasuki Masjid Al Aqsa dan melakukan kekerasan terhadap warga Palestina. /Reuters/Ammar Awad/

PORTAL MINAHASA -  Pemerintah Indonesia diminta lebih proaktif dalam mencegah penjajahan Israel terhadap Palestina yang dinilai makin brutal dan semena-mena.

Hal ini disampaikan anggota Komisi I DPR RI Sukamta dalam menanggapi pawai ribuan orang Israel atas penjajahan terhadap Palestina.

Sukamta juga mendorong pemerintah untuk aktif dalam melindungi Masjid Al-Aqsa dari serangan-serangan Israel. Apalagi Israel telah mengizinkan orang-orang Yahudi melakukan ibadah di tempat paling suci ketiga bagi umat Islam tersebut.

Baca Juga: Pencarian Masih Berlanjut, Keluarga Ikhlaskan Takdir Eril Apapun yang Terjadi

"Tindakan Israel dengan mengadakan pawai peringatan atas penjajahannya di Palestina merupakan sebuah penghinaan bagi kemanusiaan, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dunia Internasional,"

"Tindakan Israel dengan mengadakan pawai peringatan atas penjajahannya di Palestina merupakan sebuah penghinaan bagi kemanusiaan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dunia Internasional," kata Sukamta dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa 31 Mei 2022 seperti dikutip dari Antara.

Sukamta mengkritisi standar ganda yang saat ini banyak dilakukan negara-negara di dunia dan PPB.

Baca Juga: Sri Mulyani Anggarkan Belanja Infrastruktur Sebesar Rp417,7 Triliun pada 2023

Negara-negara di dunia dan PBB langsung memerikan sanksi tegas terhadap agresi Rusia di Ukraina. Namun menutup mata atas tindakan Israel kepada Palestina.

Namun, sanksi tegas yang diberikan kepada Rusia, Nampak tidak diberikan kepada Israel, meski penjajahan terhadap Palestina terus berlanjut dan semakin brutal.

Warga Israel pada Minggu menggelar pawai bendera sebagai peringatan atas dimulainya pendudukan di Yerusalem Timur.

Baca Juga: Pengamat Sebut Asumsi Jokowi Setuju Penundaan Pemilu 2024 Terbantahkan Usai Presiden Bertemu KPU

Pawai itu memicu bentrokan sehingga ratusan warga Palestina terluka dan satu orang meninggal dunia akibat tembakan peluru tajam polisi Israel.

Sukamta menyatakan bahwa Israel semakin semena-mena karena sikap diam dunia.

Masjid Al-Aqsa, kata dia, telah dilindungi oleh resolusi PBB tentang perdamaian Palestina, Mahkamah Internasional (2004) dan Conferences of the High Contracting Parties di Jenewa (1949) tentang wilayah pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem.

Baca Juga: Pencarian Eril Dipastikan Berjalan Optimal, Walikota Bern Turut Sampaikan Rasa Simpati ke Ridwan Kamil

Namun, semua perjanjian tersebut diabaikan oleh Israel, kata Sukamta.

Israel semakin berani bertindak setelah memperkuat posisinya melalui beragam perjanjian diplomatik dengan negara-negara yang sebelumnya menolak bekerja sama dengan Israel, katanya.

Sukamta berharap Indonesia yang kini menjabat Presidensi G-20 bisa lebih mendorong PBB untuk bertindak terhadap Israel, salah satunya dengan mengirimkan pasukan perdamaian penjaga Al Aqsa.

Al Aqsa merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount (Bukit Bait Suci). Sejak 2003, Israel telah mengizinkan pemukim masuk ke kompleks Al-Aqsa sedangkan rakyat Palestina dilarang masuk ke sana.

Baca Juga: Lewandowski Ingin Akhiri Kontrak dengan Bayern Muncehen, Oliver Kahn Beri Tanggapan Menohok

Pawai bendera adalah parade tahunan di mana sebagian besar kelompok nasionalis Yahudi merayakan pendudukan Israel atas Tembok Barat selama Perang Enam Hari pada 1967 dan merebut Yerusalem Timur.***

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah