Rocky Gerung Sebut Jokowi Luapkan Kemarahan ke Menteri Lewat Larangan Ekspor CPO

29 April 2022, 17:48 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /BPMI Setpres/

PORTAL MINAHASA - Kebijakan larangan ekspor crude palm oil (CPO) yang baru-baru ini diterapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dinilai sebagai bentuk kemarahan terhadap para anak buahnya.

Pengamat politik, Rocky Gerung mengungkapkan kemarahan Jokowi itu diduga atas keputusan penghapusan domestic market obligation (DMO) yang diputuskan pada 17 Maret 2022.

Penghapusan DMO dan penerapan pajak yang lebih tinggi dari sebelumnya untuk mensubsidi minyak goreng tersebut diduga menjadi penyebab kemarahan Jokowi.

Baca Juga: Hebat, Dua Narapidana Perempuan di Sulteng Hafal 30 Juz Al Quran Selama Ramadan

"Saya kira ini ada kemarahan Presiden terhadap menterinya yang mbalelo. Kan seharunya dia menegur dengan kebijakan yang lebih rasional, tapi ini betul-betul pamer kekuasaan," kata Rocky Gerung dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Jumat 29 April 2022.

Pada saat ini, dengan berbagai kebijakan Jokowi yang dianggap blunder, legitimasi orang nomor satu di Indonesia tersebut menurun.

Baca Juga: Jokowi Telepon Vladimir Putin, Minta Segera Hentikan Perang

"Beliau jadi semacam orang yang panik tapi dia enggak tahu apa yang mesti dipakai untuk menggebuk menterinya. Jadi dia ambil saja barang di sekitar buat gebuk dan yang dia gebuk sebenarnya rakyat kecil," ujar Rocky Gerung.

Pasalnya, pada sebelumnya, pakar telah melakukan kalkulasi dan ditemui kesimpulan jika DMO dipenuhi, kebutuhan dalam negeri akan terjamin.

"Kan kebutuhan dalam negeri sudah dihitung sekian persen dan selebihnya kan diatur oleh mekanisme pasar. Namun, sinyal yang terlihat adalah di belakangnya ada semacam politik untuk memperlihatkan satu taktik yang tersembunyi untuk menghajar para menteri," ucap Rocky Gerung seperti dikutip dari kanal Youtubenya.***

 

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan Pikiran-rakyat.com dengan judul "Jokowi Dianggap Hantam Anak Buahnya, Rocky Gerung Ungkap Kemarahan Presiden"

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler