Tanggapan Jenderal Andika Soal IKN Disebut Rawan Serangan Udara: Kita Memang Masih Kekurangan

- 23 Mei 2022, 15:41 WIB
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. /dok. YouTube Jenderal Andika Perkasa/

PORTAL MINAHASA – Letak geografis Ibuka Kota Nusantara (IKN) disebut mempunyai kerentanan tinggi akan serangan udara.

Menurut Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto, pihak TNI harus segera mengantisipasi kerentanan serangan udara tersebut dengan memperkuat sistem pertahanan khususnya lewat udara.

Terkait hal tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengakui bahwa TNI masih memiliki kekurangan jika dilihat dari aspek alutsista.

Baca Juga: Son Heung-min Cetak Sejarah Jadi Pesepak Bola Asia Pertama Terima Sepatu Emas di Liga Inggris

Kekurangan alutsista ini, kata Jenderal Andika Perkasa bukan hanya dari sisi matra udara, tapi juga matra darat dan laut.

"Memang kalau dilihat dari alutsista, kita memang masih kurang banyak sekali. Bukan hanya di udara, tapi juga di matra darat dan matra laut," kata Andika Perkasa di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin 23 Mei 2022.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini mengatakan, pemerintah telah berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kondisi keuangan negara yang ada.

Baca Juga: Palestina Kecam Pengadilan Israel Bolehkan Orang Yahudi Beribadah di Komplek Masjid Al Aqsa

Untuk itu, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan yang telah melakukan pengadaan alutsista semaksimal mungkin.

"Tapi yang jelas tidak ada pemerintah yang kemudian tidak berusaha maksimal dalam memberikan anggaran, termasuk pemerintah presiden saat ini," kata Andika seperti dikutip dari lama Antara.

Sebelumnya, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan lokasi IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, rentan terhadap ancaman serangan udara dari luar.

"Secara geografis, Ibu Kota Nusantara memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal. Khususnya yang bersumber dari udara," kata Andi saat menyampaikan orasi ilmiah, di Lemhannas, Kamis 19 Mei 2022.

Baca Juga: Indonesia Masuk daftar Larangan Berkunjung Warga Arab Saudi, Bagaimana Nasib Calon Haji?

Oleh karena itu, Andi meminta agar kapasitas anti-access/area-denial (A2/AD) di sekitar IKN perlu diperkuat.

Dia menambahkan pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan Timur perlu disertai perubahan paradigma pertahanan.

"Selama ini, pertahanan Indonesia cenderung berfokus pada pertahanan berbasis darat dengan mengandalkan strategi pertahanan mendalam (in-depth defense)," kata mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) ini.

Menurut Andi, paradigma itu dinilai tidak lagi optimal karena tidak sejalan dengan posisi geografis serta topografi IKN Nusantara.***

Editor: Mulyadi Pontororing

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x