Network
PORTAL MINAHASA - Pukul lima subuh, Komandan Detasemen Kawal Pribadi Cakrabirawa, Mangil Martowidjojo, menerima kabar bahwa sambungan telepon di tempat Presiden Soekarno tidak berfungsi.
Mengecek ke Telkom, kata perusahaan penyedia koneksi tersebut, mereka melakukan itu karena mendapat pemberitahuan dari pihak TNI.
Sejam kemudian, kabar yang lebih mengejutkan muncul. Rumah Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Jenderal Nasution, ditembaki.
Baca Juga: Kamp Plantungan, Penjara Para Terduga Gerwani dan Perempuan Terkait G30S PKI
Setengah jam kemudian, sopir Presiden Soekarno melapor bahwa kejadian serupa menimpa rumah Wakil Perdana Menteri II, Leimena.
Presiden Soekarno langsung minta diantar ke Istana Merdeka.
Dalam perjalanan, Wakil Komandan Resimen Cakrabirawa menghubungi komandannya, Mangil Martowidjojo, meminta rombongan Presiden Soekarno putar arah ke Grogol, menuju rumah salah satu istri presiden.
Baca Juga: Kisah Sulami , Anggota Gerwani, Serta Hutan Dempes, Lokasi Kuburan Massal Korban G30S PKI
Mereka tiba di sana pukul tujuh dan menerima kabar bahwa tak hanya rumah Jenderal Nasution yang diserang, melainkan juga kediaman sejumlah jenderal lainnya.
Artikel Rekomendasi