Taman Makam Pahlawan Kalibata, Tempat Peristirahatan Terakhir 7 Pahlawan Revolusi

21 September 2022, 16:04 WIB
Makam para Pahlawan Revolusi di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. /Wahana Honda/

PORTAL MINAHASA - Malam 30 September 1965 silam, kejadian mencekam pemberontakan G30S PKI merenggut nyawa 7 perwira. Jenazah mereka ditemukan di sebuah sumur tua di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, tiga hari kemudian.

Pemakaman ketujuh Pahlawan Revolusi dilaksanakan bertepatan dengan HUT TNI pada 5 Oktober 1965. Tujuh panser mengantar Pahlawan Revolusi ke tempat peristirahatan terakhir mereka di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Baca Juga: Misteri Keberadaan Kuburan Tan Malaka, Pimpinan PKI yang Juga Pahlawan Nasional

Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata atau yang lebih dikenal dengan sebutan Taman Makam Pahlawan Kalibata adalah area pemakaman yang terletak di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan.

Taman Makam Pahlawan Kalibata merupakan pemakaman bagi mereka yang telah berjasa kepada negara kesatuan Republik Indonesia. Termasuk di antaranya adalah para Pahlawan Nasional, anggota militer, dan pejabat tinggi negara.

Maka, dengan pengorbanan ketujuh perwira tinggi, Taman Makam Pahlawan Kalibata adalah tempat para Pahlawan Revolusi dimakamkan.

Baca Juga: Hacker Bjorka Dendam Pada Kejahatan HAM Terkait Aktivis PKI 1965?

Pada awalnya, Taman Makam Pahlawan ini berlokasi di Ancol, Jakarta Utara. Namun, karena Ancol kemudian tidak lagi layak seiring dengan perkembangan tata kota, atas instruksi Presiden Soekarno, Taman Makan Pahlawan dipindahkan ke kawasan Kalibata, menjadi Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Pembangunan Taman Makam Pahlawan Kalibata di atas lahan seluas 5 hektare dimulai pada tahun 1953 dilakukan oleh Zeni Angkatan Darat.

Pembangunan Taman Makam Pahlawan Kalibata itu berlangsung selama satu tahun dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 10 November 1954, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

Baca Juga: Napak Tilas Pemberontakan G30S PKI di Rumah Salah Satu Jenderal yang Terbunuh

Jenazah Pahlawan Nasional yang pertama dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata adalah Agus Salim, pada 5 November 1954.

Pada masa pemerintahan Soeharto, Taman Makam Pahlawan Kalibata--sesuai rancangan Atelier--diperluas menjadi 25 hektare.

Taman Makam Pahlawan Kalibata ditetapkan sebagai Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) melalui Keppres RI Nomor 18 Tahun 1976 tanggal 6 April 1976. 

Selanjutnya, berdasarkan UU 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, nama Taman Makam Pahlawan Kalibata (TMPN Kalibata) berubah menjadi TMPN Utama Kalibata.

Makam Pahlawan Revolusi di Taman Makam Pahlawan Kalibata memiliki ciri tersendiri, sehingga pengunjung yang berziarah ke sana dapat dengan mudah mengenalinya.

Ciri tersebut adalah makam ketujuh Pahlawan Revolusi punya konblok, yaitu bagian lantai yang meninggi dan membedakannya dengan makam lain yang ada di sekitar.

Sesuai kepercayaan tiap-tiap Pahlawan Revolusi, Jenderal Ahmad Yani, Letjen Raden Soeprapto, Letjen Mas Tirtodarmo Haryono, Letjen Siswondo Parman, dan Mayjen Sutoyo Siswodiharjo dimakamkan bersisian di area pemakaman muslim Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Sementara, dua Pahlawan Revolusi lainnya, yaitu Mayjen Donald Isaac Panjaitan dan Kapten Pierre Tendean dimakamkan bersisian di area pemakaman Kristen Taman Makam Pahlawan Kalibata.***

 

Editor: Abhiseva Harjo Nugraha

Sumber: RRI.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler