Network
PORTAL MINAHASA – Rokok tersebar luas di Indonesia. Tercatat ada sekitar 57 juta perokok negara ini, dengan perbandingan 63 persen laki-laki dan 5 persennya perempuan dari 34 persen total populasi penduduk Indonesia.
Namun cukup kontras, 88 persen perokok Indonesia menggunakan rokok kretek yang diproduksi pabrik dengan lebih dari 180.000 pekerja langsung dan 10 juta orang lainnya secara tidak langsung.
Soal rokok, memang bukan lagi hal tabu di Indonesia. Bebas dan tak pandang status. Candu rokok menyerang yang Tua, muda bahkan anak-anak. Bisa dikata wajar saja Indonesia kini dilabeli darurat rokok.
Baca Juga: ACT ‘Dilumpuhkan’, PPATK Sebut Transaksi Capai Rp1 Triliun, 60 Rekening Diblokir
Kementerian Kesehatan dan WHO Indonesia meluncurkan hasil riset tentang rokok yang bertajuk Global Adult Tobacco Survey (GATT).
Sebuah survei yang dilakukan untuk memotret perilaku dan dinamika konsumsi rokok di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Hasil GATS 2021 sangatlah mengkhawatirkan, sebab laporannya meyebutkan bahwa konsumsi rokok di Indonesia dalam kondisi yang emergency alias darurat.
Baca Juga: Izin Yayasan ACT Dicabut Diduga Lantaran Potongan Dana Operasioal 13,7 Persen
Indonesia diketahui merupakan penghasil tembakau terbesar kelima di dunia. Pada tahun 2008, lebih dari 165 miliar batang rokok terjual di Indonesia.
Artikel Rekomendasi